NEW !!Jasa Pembuatan WebsiteKlik Disini
NGB4MWBcLWF4MqF5LWR5LGp8NCQovnV=

Wasiat Rasulallah sallallahu `alaihi wa sallam

*

Oleh Syed Hasan Alatas

Menjelang akhir Hayat Rasulallah shallaAllahu `alaihi wa sallam yaitu pada tahun 10 Hijriah, Nabi Muhammad shallaAllahu `alaihi wa sallam bersama seluruh Ummat Islam yang datang dari segenap penjuru, telah menunaikan Haji/'Umrah yang terakhir bagi Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam yang disebutkan juga dengan Haji Wada' (Haji Perpisahan) karena setelah delapan puluh dua hari sesudah itu Rasulallah shallaAllahu `alaihi wa sallam wafat meninggalkan dunia yang fana ini, kembali ke Ramatullah.

NabishallaAllahu `alaihi wa sallam bersama Ummat Islam yang sangat ramai ketika itu (ratusan ribu) telah menyampaikan banyak pesanan kepada seluruh Ummat Islam untuk dilaksanakan.Khutbah Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam di Padang Arafah (suatu kawasan padang yang luas, terletak di kaki Jabal Rahmah (bukit Rahmah), kira-kira 22 km sebelah tenggara kota Makkah). Wukuf di 'Arafah disebut juga dengan Hari 'Arafah (hari Perkenalan/Pertemuan).

Dalam Khotbah Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam yang ditujukan kepada seluruh Ummat Islam ketika itu dan juga supaya disampaikan kepada seluruh Ummat Islam sekarang ini dan kepada seluruh Ummat Islam hingga qiamat (ketika alam dunia ini telah dihancur leburkan). Bumi dengan segala isinya telah hancur lebur. Gempa yang dahsyat telah membuat segala apa yang ada dibumi ini menjadi puing ataupun runtuhan. Manusia ketika itu tidak tentu arah, masing-masing coba menyelamatkan diri mereka, tetapi kemana-manapun serupa keadaannya.

Masa itu adalah masa akhirnya bagi segala kehidupan dan kesenangan dunia, diganti dengan Kehidupan Akhirat, kehidupan yang abadi. Hari kiamat merupakan Hari Kebangkitan kembali, hanya Hukum Allah s.w.t. sahaja yang berlaku. Manusia terpaksa tunduk dan mempertanggung jawabkan akan segala apa yang telah mereka lakukan selama mereka hidup didunia. Oleh karena itu sebelum tibanya kiamat, masih ada kesempatan bagi seluruh Ummat Islam, memperhatikan dengan serius Khotbah Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam. ini untuk dilaksanakan, supaya kita terselamat didunia dan akan bahagia diakhirat Insya-Allah.

Dalam Khotbah Nabi yang mulia ini, Rasulallah shallaAllahu `alaihi wa sallam, berwasiat kepada seluruh Ummatnya ,antara lain Nabi bersabda: "Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Kami memujiNya. Kami mohon PertolonganNya, kami mohon keampunanNya akan segala dosa-dosa kami dan melahirkan taubat kami di hadapanNya. Kami mohon perlidungan daripada keburukan hati kami dan segala kejahatan yang telah kami lakukan. Sesiapa yang telah dipimpin Allah ke jalan yang lurus, maka tiada seorangpun boleh menyesatkannya, dan barangsiapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah maka tiada siapa yang dapat memandunya ke jalan yang benar".

Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam menyampaikan wasiatnya ini kepada seluruh Ummat Islam dimanapun mereka berada ketika itu hingga berakhirnya alam yang fana ini.

Nabi bersabda lagi yang maksudnya: "Aku isytiharkan kebenaran ini bahwa tidak ada Tuhan lain, melainkan Allah dan aku isytiharkan kebenaran ini, bahwa Muhammad itu hambaNya dan RasulNya. Wahai hamba-hamba Allah, aku nasihatkan kamu supaya menyembah Allah. Aku mulakan kata-kata yang suci ini.

Selepas itu aku nyatakan kepadamu, wahai manusia! Dengarkanlah perkataanku dengan sebaik-baiknya ketika aku berucap, karena aku merasa aku tidak lagi berpeluang menemui kamu disini selepas tahun ini. Tahukah kamu semua hari apakah ini? Inilah hari Nahar, hari korban yang suci. Tahukah kamu semua bulan apakah ini? Inilah bulan suci. Tahukah kamu semua tempat apakah ini? Inilah tempat yang suci. Oleh karena itu aku sampaikan kepada kamu semua bahwa, darah dan harta kamu adalah diharamkan bagi seseorang terhadap yang lainnya".

Nabi melanjutkan khotbahnya: "Semuanya mesti kamu sucikan sebagaimana sucinya hari ini, sucinya bulan ini, sucinya tempat ini."

Lalu Nabi melanjutkan ucapan beliau: "Hendaklah berita ini kamu sampaikan kepada orang-orang yang tidak hadhir ditempat ini." (oleh karena itu menjadi kewajiban pula bagi seluruh Ummat Islam yang ada sekarang ini dan selepas ini, supaya menyampaikan wasiat yang sangat penting ini kepada seluruh manusia, dengan segala daya yang ada pada kita). Sambil itu Nabi bertanya kepada Ummat yang hadir,

"Adakah aku telah menyampaikan kepadamu semua? Ummat yang hadir menjawab dengan sepontan: "Memang benar, engkau telah menyampaikannya". Lalu Nabi memohon kesaksian dari Allah s.w.t: "Ya Allah! Saksikanlah." Nabi melanjutkan: "Wahai manusia! Sesungguhnya Tuhan kamu adalah satu, dan sesungguhnya kamu berasal dari yang satu. Semua kamu berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah. Wahai manusia dengarkanlah baik-baik apa yang telah ku sampaikan kepadamu, semoga kamu akan bahagia untuk selama-lamanya dalam hidupmu. Wahai manusia,kamu hendaklah mengerti, bahwa orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka adakanlah perbaikan diantara sesama saudara."

Nabi melanjutkan khotbahnya dengan sabdanya: "Bukankah aku telah meninggalkan kepadamu panduan yang benar, dan bila kamu berpegang teguh dengannya, kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu al-Quran dan Sunnahku".

Rasulallah melanjutkan Khotbahnya: "Waspadalah atas segala apa yang telah ku sampaikan,Ya Allah Engkaulah yang akan menjadi saksi atas kami!"

Nabi meneruskan sabdanya: "Barangsiapa memegang amanah, hendaklah dikembalikannya kepada pemiliknya! Jumlah faedah (riba) yang diambil dizaman jahiliyah hendaklah dibayar pada hari ini! Oleh karena itu, pertama sekali aku membayar tuntutuan bunga (riba) yang telah dibuat oleh bapak saudaraku (pamanku), Abbas bin Abdul Muttalib. Semua gelaran dan jabatan-jabatan di masa jahiliyah dihapuskan, kecuali Sadana (jabatan yang menguruskan ka'bah dan saqaya (jabatan yang membekalkan air kepada jemaah haji.)!"

"Pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja, mestilah dibalas bunuh. Pembunuhan yang terjadi disebabkan tidak sengaja (bukan niat untuk membunuh) seperti menggunakan kayu atau batu, dendanya adalah seratus ekor unta. Barangsiapa yang menambahnya, maka itu dianggap sebagai amalan di zaman jahiliyah".

"Wahai manusia! Selepas tertegaknya sistem yang hak (benar), maka Syaitan akan hilang harapannya untuk disembah diatas muka bumi ini. Tetapi Syaitan akan bergembira sekiranya ia dipatuhi dalam dosa-dosa yang lain yang dianggap remeh !"

Rasulallah kemudian bertanya kepada jamaah yang hadir: "Adakah aku telah menyampaikan wasiatku ini kepadu kamu semua?"

Jamaah menjawab: "Ya, Rasulallah engkau telah menyampaikan pesanmu".

Nabi melanjutkan wasiatnya dengan memohon penyaksian dari Allah s.w.t.: "Ya Allah! Engkaulah yang menjadi saksi diantara kami !"

Rasulallah meneruskan khotbah beliau: "Wahai manusia! Wanita-wanita kamu, mempunyai beberapa hak keatas diri kamu, dan kamu juga mempunya beberapa hak terhadap mereka. Adalah menjadi kewajiban terhadap mereka supaya tidak mengizinkan sesiapapun masuk ke dalam kamar tidur mereka kecuali kamu dan jangan membenarkan orang yang tidak kamu sukai, masuk kedalam rumah kamu. Mereka jangan melakukan zina. Jika mereka melakukannya, maka Allah membenarkan kamu memisahkan diri dari mereka. Keluarkan mereka dari kamar tidur kamu, dan kamu boleh memukul tubuh mereka dengan syarat tidak meninggalkan bekas keatasnya".

"Jika mereka berhenti dan mematuhi kamu, maka kamu bertanggung jawab untuk menyara hidup mereka. Semestinya wanita berada di bawah perintah kamu dan tidak boleh bertindak sesuka hati mereka. Kamu telah mengambil mereka menjadi pasangan kamu sebagai amanah dari Allah s.w.t. serta menggunakan tubuh mereka dengan kehendak Allah. Oleh karena itu takutlah kepada Allah dalam hal wanita, dan asuhlah mereka dengan cara yang betul!"

"Wahai manusia! Ingatlah, aku telah menyampaikan wasiatku ini kepadamu.Ya Allah, Engkaulah yang menjadi saksi diatas kami".

Nabi melanjutkan khotbah beliau:"Wahai manusia, kamu hendaklah mengerti, bahwa orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka masing-masing kamu dilarang keras mengambil harta saudaranya kecuali dengan seizin hatinya yang ikhlas.Bukankah aku telah menyampaikannya ? Ya Allah! Saksikanlah!.

Selanjutnya Nabi bersabda:"Janganlah kamu setelah aku meninggal nanti kembali kepada kafir,dimana sebahagian kamu memainkan senjata untuk menebas batang leher kawannya yang lain.Bukankah aku telah meninggalkan untukmu panduan yang benar,bila kamu berpegang teguh dengannya, maka kamu tidak akan sesat,yakni kitab Allah (al-Quran). Wahai manusia !Sesungguhnya Tuhan kamu adalah satu,dan sesungguhnya kamu berasal dari satu bapak.Semua kamu dari Adam dan Adam dari tanah. Sesungguhnya orang yang paling mulia dari antara kamu semua adalah orang yang Taqwa.Tidak sedikitpun ada kelebihan bangsa Arab daripada yang bukan Arab,kecuali dengan taqwa.Wahai manusia bukankah aku telah menyampaikannya? Oh Tuhan saksikanlah !

"Maka hendaklah barang siapa yang hadir ditempat ini berkewajiban untuk menyampaikannya wasiatku ini kepada mereka yang tidak hadir.

" Ketika itu turunlah wahyu yang terakhir kepada Nabi kita shallaAllahu `alaihi wa sallam yang bermaksud:"Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu agamamu.Aku cukupkan ni'matKu untukmu dan Aku rela Islam itu m enjadi agamamu." (Q.S.al-Maidah;3)

Jika kita Ummat Islam mematuhi Wasiat Rasulallah shallaAllahu `alaihi wa sallam ini Insya-Allah akan bahagialah hidup kita didunia dan di akhirat, amin.

Oleh karena itu marilah kita usahakan memperbanyak salinan dari Wasiat Nabi dan sampaikanlah dengan seluas mungkin kepada seluruh Ummat Islam. Ini lebih baik kita lakukan daripada membuat surat layang berisi fitnah, adu domba antara satu dengan lainnya,yang boleh membawa bencana kepada seluruh Kesatuan dan Perpaduan Ummat manusia. Akhirnya kita berdo'a kehazirat Ilahi, semoga menyatupadukan seluruh Ummat Islam dimanapun mereka berada dan dengan berkat Perpaduan dan kerjasama ini Ummat Islam akan kembali mencapai Zaman gemilangnya.Insya-Allah, amin.

Ya Allah ampunilah segala kesilapan kami, terimalah amalan kami yang tidak seberapa, tolonglah kami untuk menjadi suatu Ummat yang menjadi contoh teladan yang baik dan berguna kepada Ummat lainnya, Amin ya Rabbal 'Alamin.

*

Post a Comment

أحدث أقدم